Kamis, 07 Oktober 2010

CrY

Di sini terselip sebuah jeritan yang tak mampu lagi untuk ku tahan.

Senyum-senyum yang nampak tak setegar yang terlihat,

Hanya kesan layaknya batu karang yang ingin ku tunjukan,

kerana tak ingin nampak lemah di hadap mu

Namun, Jeritan-jeritan itu kini sudah tak mampu lagi ku redam,

menyeruak seolah-olah tak mau lagi menutupi kemunafikan qw,

bahwa sebenarnya qw tak setegar yang nampak,
aku begitu rapuh,

karang-karang itu mulai retak, menahan kesedihan yang teramat.

karang-karang itu kian bongkah terkikis oleh air mata,

sebenarnya aku ingin menangis, menangis keras, menangis sekeras yang aku bisa,

sekarang kau tak lagi mampu ku jangkau,

sekarang kau terbang semakin tinggi,

hanya meninggalkan helaian bulu2 indah,

yang takkan bisa terhapus oleh otak qw,

akankah kau akan terbang menghampiriku suatu saat nanti,

ataukah hanya halaian bulu ini yang kan menemaniku.

atra ono heardun it......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar